Ngentoti Adik Kelasku
Ngentoti Adik Kelasku - Aku duduk di kelas 3 SMU saat ini. Namaku Nia, lengkapnya Lavenia, aku sangat terkenal di sekolah, teman-teman kagum akan kecantikanku, apalagi cowok-cowok, yang sering mengusilli aku dengan menggoda, aku sih cuek saja, soalnya aku juga senang sih. Aku punya sebuah “geng” di sekolah, Manda dan Lia adalah teman-teman dekatku. Kemanapun aku pergi mereka seperti biasanya selalu ada.
Tahun ajaran baru kali ini sudah tiba, banyak adik-adik kelas baru yang baru masuk kelas 1. Selly Andhina, nama gadis itu, ia baru duduk di kelas 1, tetapi ia sudah terkenal di sekolah ini. Bahkan ia bisa menyaingiku. Memang dia cantik, lebih cantik dari aku, kulitnya putih bersih terawat, dengan wajah agak kebule-bulean dan rambut sebahu, tubuhnya juga bagus, sintal, dan sexy. Baru 2 bulan bersekolah, nama Selly sering jadi bahan pembicaraan cowok-cowok kelas 3 di kantin, ada yang naksir berat, bahkan kadang-kadang mereka suka berbagi fantasi seks mereka tentang Shery. Selly tidak seperti aku, ia gadis pendiam yang nggak banyak tingkah. Mungkin itu yang membuat kaum cowok tergila-gila padanya.
Semakin hari Selly semakin terkenal, keegoisanku muncul ketika kini aku bukan lagi jadi bahan pembicaraan cowok-cowok. Kekesalanku pun memuncak kepada Selly, akhirnya aku, Manda dan Lia merencanakan sesuatu, sesuatu untuk Selly. Seperti aku, Selly juga anggota cheerleaders sekolah, siang itu aku menjalankan rencanaku, aku bohongi Selly untuk tidak langsung pulang sekolah nantinya, karena akan ada latihan cheers yang mendadak, ia menolak, namun dengan segala upaya aku membujuknya sampai ia mau.
Sore itu, sekolah sudah sepi, tersisa aku, Manda, Lia, Selly dan 4 orang penjaga sekolah. Aku pun mulai menjalankan rencana ku.
“Kak, sampai kapan Selly mesti nunggu disini?”
“Udah tunggu aja, sebentar lagi!!”
Selly mulai kelihatan cemas, ia mulai curiga terhadapku.
“Sudah beres Non” Tejo si penjaga sekolah melapor padaku.
“Oke” jawabku.
Rencana ini sudah kusiapkan dengan matang, sampai aku membayar 4 penjaga sekolah untuk mau bekerja sama denganku, bukan hal yang berat bagiku, aku anak orang kaya.
“Ya udah, ikut gue sekarang!!” perintahku untuk Selly.
Dengan ragu-ragu, Selly mengikuti aku, Lia dan Manda. Kubawa ia ke ruang olahraga sekolah, tempat dimana kita biasa latihan cheerleaders.
Selly menangis karena bentakan dari aku, Manda dan Lia, ia terlihat ketakutan, tetapi kami terus menekannya secara psikologis, sampai ia menagis.
“Selly salah apa Kak?” ia menangis terisak-isak.
“Lo baru masuk sekolah 2 bulan aja udah banyak lagak, lo mau nyaingin kita-kita yang senior? hormatin dong!!” bentakku
“Nggak kok Kak, Selly nggak begitu”
“Nggak apaan? Nggak usah ngebantah deh, Lo mau nyaingin kita-kita kan?!” Lia menambahkan bentakanku.
Setelah puas membentak-bentak Selly, aku memberi tanda kepada Manda. Tak lama kemudian 4 penjaga sekolah yang sudah kuajak bekerjasama itu masuk ke ruang olahraga, mereka adalah Tejo, Andre, Lodi dan Seto. Dari tadi mereka sudah kusuruh menuggu di luar. Selly saat itu terkejut dan sangat ketakutan.
“He.. he.. he.. ini dia Non Selly yang ngetop itu” Seto berujar sambil tersenyum menyeringai.
“Cantik banget, sexy lagi..” tambah tejo.
Selly gemetaran ia terlihat sangat takut.
“Sikat aja tuh!!” perintahku pada 4 pria itu.
“Oke, sip bos!! He.. he.. he..” Tejo menyeringai.
Manda yang dari tadi diam mulai menyiapkan sebuah kamera handycam yang memang bagian dari rencanaku. Seto mencengkram tangan kanan Selly, sementara Lodi mencengkram tangan kirinya. Tubuh Selly mereka seret ke atas sebuah meja sekolah. Selly terlihat sangat ketakutan ia pun menangis sambil menjerit-jerit minta tolong.
“Gue duluan ya” Tejo mendekati Selly.
Baca : Pemuas Nafsu Papa Tiri
Aku hanya tersenyum melihat keadaan Selly sekarang, aku puas melihat ia ketakutan.
“Mau apa Pak? Tolong saya, ampun Pak?” Selly memohon ampun.
Tapi Tejo sudah tidak perduli lagi dengan permohonan Selly, ia sudah dibakar oleh nafsu. Perlahan Tejo mendaratkan tangannya menyentuh payudara Selly, Selly menjerit ketakutan. Tanpa menghiraukan teriakan Selly, Tejo meremas-remas payudara Selly perlahan-lahan.
“Yang kenceng Jo!!” perintahku.
Tejo mengeraskan cengkramannya di buah dada Selly. Selly berteriak, ia nampak kesakitan, dan aku pun sangat menikmati ekspresi wajah Selly saat itu. Dipenuhi nafsu yang membara, Tejo membuka seragam SMU Selly kancing demi kancing sampai payudara Selly yang tertutup BH terlihat.
“Gila!! Seksi banget nih toket, putih banget!!” sahut Tejo sambil tertawa gembira.
Perlahan Tejo menyentuh kulit payudara Selly, Selly pun terlihat gemetaran.
“Tolong jangan Pak!!” sahut Selly memelas.
Seluruh orang di ruangan ini sudah tidak sabar lagi menyuruh Tejo menanggalkan penutup payudara Selly itu. Tejo pun akhirnya melepas BH yang menutupi keindahan payudara Selly itu. Aku tergelak menahan ludah, payudara Selly indah sekali, mulus, bersih dengan puting yang merah muda merekah, seksi sekali pikirku.
“Abisin aja Pak!!” Lia meminta Tejo dengan wajah cemburu, ia sepertinya iri pada keindahan payudara Selly.
“Ok Selly sayang, tenang aja ya? Nggak sakit kok, dijamin nikmat deh..” Tejo berseloroh, ia terlihat bernafsu sekali seperti halnya Lodi dan Seto yang masih memegangi tangan Selly supaya ia tidak melawan, sementara Andre berdiri dibelakangku sambil memperhatikan dengan nafsunya.
“Jangan Pak!! ampun Kak!! tolong Selly..” Selly memohon dengan wajah pasrah, namun aku tidak perduli.
Sama sepertiku, Tejo juga tidak perduli dengan permintaan Selly. Tejo mulai memainkan tangannya di payudara Selly, ia mulai meremas perlahan-lahan sambil sesekali mengelus dan menekan-nekan puting payudara Selly dengan jarinya. Lodi dan Seto tidak ketinggalan, mereka menikmati mulusnya kulit lengan Selly dengan mengelusnya dan terkadang mencium dan menjilatinya, aku pun mulai merasa panas.
“Ah.. cukup Pak.. ampun Kak..” Selly mulai mendesah.
Tejo kian bernafsu, ia memutar-mutar jarinya di sekitar puting payudara Selly, akupun bisa membayangkan apa yang dirasakan Selly ketika bagian sensitifnya dirangsang, ia pasti merasa kenikmatan.
Melihat suasana yang panas itu, Andre akhirnya turun tangan, pria hitam bertubuh gendut itu maju mendekati Selly. Andre dan Tejo saling berbagi payudara Selly , kiri dan kanan, dengan nafsu mereka mulai memainkan lidah mereka menyapu kulit payudara Selly dan menjalar dengan liar di sekitar puting payudara Selly, kadang mereka melakukan hisapan dan gigitan kecil di puting payudara Selly. Selly mendesah sambil ketakutan, terlihat ia baru pertama kali diperlakukan seperti itu. Manda pun beraksi merekam seluruh kejadian yang menimpa payudara Selly dengan seksama melalui handy cam-nya.
Tejo menurunkan ciuman dan jilatannya ke perut Selly yang juga indah dan mulus, aku cukup terkejut melihat pusar Selly yang ditindik itu, terlihat seksi. Setelah puas mencium dan menjilati daerah pusar Shery. Tejo berhenti dan menyuruh Andre yang sedang menikmati puting payudara Selly berhenti. Tejo lalu mulai menyingkap rok sekolah Selly, sambil mengelus paha Selly. Ia memainkan jarinya menelusuri halusnya paha Selly yang mulus dan putih itu. Tangan Tejo perlahan naik menyentuh selangkangan Selly yang ditutup celana dalam pink itu.
“Jangan Pak!! Ampun!!” Selly memohon pada Tejo. Andre pun ikut mendekat ke Tejo.
“Wah, Celana dalam Non Selly lucu sekali..” ejek Andre.
Tejo yang sudah sangat nafsu perlahan membuka celana dalam Selly. Tak berapa lama kemudian, Celana dalam itu sudah terlepas dari tempatnya.
“Wow Non Selly!! Vaginanya indah banget!!” Tejo tampak bersemangat.
Vagina Selly memang terlihat terawat, daerah selangkangannya putih, bersih, dan Selly sepertinya tidak suka dengan rambut-rambut yang tumbuh di sekitar vaginanya, ia membiarkan vaginanya tertampang mulus tanpa rambut kemaluan. Perlahan tangan Tejo dan Andre menjelajahi paha, dan sekitar selangkangan Selly . Selly hanya bisa menggeliat kesana kemari menghadapi rangsangan itu.
Tak lama kemudian tangan Tejo dan Andre, tiba di bagian vital Selly. Dengan nafsu membara, Andre membuka bibir vagina Selly, sementara Tejo memasukkan jarinya kedalam liang vagina Selly. Perlahan jari tangan Tejo menyolok-nyolok vagina Selly, dan makin lama gerakannya makin cepat. Tubuh Selly nampak menegang, sambil mendongakkan wajahnya, Selly mendesah perlahan.
Tejo dengan pandai memainkan kecepatan jarinya menyolok-nyolok vagina Selly, sementara aku dan teman-temanku memperhatikan kejadian itu. Setelah hampir 2 menit jari Tejo menembus liang vagina Selly , dari bibir vagina Selly kulihat cairan kewanitaan yang keluar, rupanya Selly terangsang.
“Wah Non, terangsang nih? Enak ya? Mau lebih cepat?”
“Jangan Pak, tolong!!” Selly memohon.
Tejo tidak mempedulikan permohonan Selly, Jarinya keluar masuk vagina Selly dengan cepat.
“Ahh.. stop Pak!! Tolong..!” Selly kelihatan sangat terangsang, namun ia berusaha melawan.
“Ahh..!” Selly vaginiak pelan, sepertinya ia hampir mencapai orgasme sambil menahan kesakitan di lubang vaginanya.
“Payah lo!! Baru segitu aja udah mau orgasme.. cuih.. ” aku meledek Selly, aku membayangkan jika aku dalam posisi Selly, pasti aku akan lebih lama lagi orgasme.
“Dasar perek amatir, baru gitu aja udah mau orgasme!!” Lia ikut mengejek.
Tejo menghentikan jarinya yang menyolok-nyolok vagina Selly, nampaknya ia belum mau Selly mencapai puncaknya. Namun aku sudah tak sabar, dendam di dadaku terus membara ingin mempermalukan Selly. Kutarik jari Tejo keluar dari vagina Selly, lalu kudorong tubuhnya menjauhi Selly.
“Lho Non.. saya belum puas nih..” Tejo terlihat bingung.
“Sabar dulu!! Nanti lo dapat giliran lagi!!” bentakku pada Tejo.
Saat kulihat Selly dihadapanku, nafsu dan amarahku membara. Aku tak tahan lagi, kujongkokkan tubuhku hingga wajahku tepat menghadap vagina Selly. Tertampang jelas keindahan vagina Selly di mataku, bibir vaginanya yang memerah karena gesekan jari Tejo dan cairan yang membasahi sekitar selangkangannya membuat aku menahan ludah. Perlahan kudekatkan wajahku ke vagina Selly, dan kucium harum vagina Selly, Ia terlihat sangat merawat daerah vitalnya ini. Dengan penuh nafsu dan dendam, perlahan kubasuh vaginanya dengan lidahku.
Semua yang ada disitu spontan terkejut, dan Selly terlihat sangat kaget.
“Waduuh.. Non Nia ternyata juga mau ngerasain vagina Non Selly ya?” Andre berseloroh meledek.
“Bilang dong Non dari tadi, kalo gini saya malah jadi tambah horni nih..” Tejo menimpali.
Aku tak perduli dengan ledekan Tejo dan Andre, yang kupikirkan hanya satu, aku ingin membuat Selly malu di tanganku.
“Aaah.. Kak.. mau apa Kak? Jangan Kak..” Selly mulai merasa terangsang lagi, perlahan kurasa otot selangkangannya menegang. Kubasuh vagina Selly dengan jilatan lidahku, dan kujalari daerah selangkangannya dengan ciuman dan jilatan erotis. Kutelusuri bibir vagina Selly dengan lidahku, sambil kubuka liang vaginanya dengan jariku supaya lidahku dengan leluasa menjalar di daerah sensitifnya.
Tak berapa lama kutemukan klitoris Selly, perlahan kujilat dan kuberi dia hisapan-hisapan kecil dari mulutku. Semua laki-laki yang ada diruangan ini kurasa sangat beruntung menyaksikan dua bunga sekolah ini terlibat aktivitas seksual.
“Ahh.. ah.. ah..” Selly tak sanggup berkata-kata lagi, ia hanya bisa berteriak kecil merasakan rangsangan di klitorisnya. Perlahan tubuh Selly menggelinjang kesana kemari, keringatnya makin deras membasahi tubuh dan seragam sekolahnya. Sampai akhirnya kurasakan vagina Selly memuncratkan cairan-cairan kewanitaan yang menggairahkan membasahi mulutku, tanpa kusadari akupun terangsang dan menghirup cairan kewanitaan Selly dalam-dalam.
Hampir 5 menit kunikmati vagina Selly, daerah selangkangannya sudah sangat basah, sama seperti tubuhnya yang dibanjiri keringat. Selly hanya bisa mendesah pasrah sambil menikmati rangsanganku. Tak berapa lama, kurasa otot vaginanya menegang, Selly agak terhentak, lalu kedua tangannya tiba-tiba mencengkram pundakku, ia hampir mencapai puncak. Saat itu pula kuhentikan jilatanku, lalu menarik nafas istirahat. Selly terkulai lemas, tubuhnya tergeletak tak berdaya diatas meja sambil perlahan mencoba mengumpulkan nafas. Tejo, Seto, Lodi dan Andre hanya bisa terpaku menatap aku dan Selly, sementara Lia dan Manda terlihat puas melihat “siksaan”ku terhadap Selly. Aku berdiri setelah istirahat sejenak.
“Gilaa!! Non Nia hebat!! Saya jadi horni banget nih lihat cewek lesbian kayak gitu” Seto angkat bicara.
Kutatap Selly yang terkulai lemas dengan pandangan nafsu dan dendam.
Kulebarkan kedua kaki Selly sampai ia mengangkang. Kutarik pinggulnya sampai sisi meja. Kali ini akan aku buat ia orgasme. Kutanggalkan rok sekolahku lalu kulepas celana dalamku. Semua pria yang ada disitu tergelak menahan ludah, menanti kejadian selanjutnya. Kubuka seragam sekolahku karena udara sudah sangat panas, sambil kutanggalkan BH-ku, begitu juga dengan Selly, kubuat ia telanjang bulat.
Posisi kaki Selly yang mengangkang membuat vaginanya melebar, membuka bibir vaginanya, dan itu membuatku terangsang. Kuangkat kaki kiriku keatas meja, lalu kudekatkan selangkanganku ke selangkangan Selly. Posisi tubuhku dan Selly Seperti dua gunting yang berhimpitan pada pangkalnya. Dengan nafsu yang membara kugesekkan vaginaku dengan vagina Selly yang masih terkulai lemas itu.
“Hmm.. aah.. cukup Kak.. aah..” Selly mendesah memohon padaku.
Tanpa perduli pada Selly, aku yang sudah dibakar nafsu terus melaju. Sementara Pria-pria yang ada disana mulai mengeluarkan kemaluan mereka kemudian melakukan onani sambil menyaksikan aku dan Selly. Semakin lama semakin kupercepat gesekkan vaginaku, sambil kulihat wajah Selly yang cantik itu dengan nafas memburu, membuatku kian terangsang. Tubuhku dan Selly bergerak seirama, kurasakan keringat mengucur dari tubuhku, serta vaginaku kian basah oleh cairan kewanitaanku yang bercampur dengan cairan kewanitaan Selly. Selama hampir 5 menit kupacu tubuh Selly, dan tiap detik pun kurasakan kenikmatan dan rasa dendam yang terbayar.
Di tengah deru nafasku yang saling memacu dengan nafas Selly, tiba-tiba kumerasa sesosok tubuh besar memelukku dari belakang. Ternyata itu Andre, pria hitam bertubuh gendut itu sudah telanjang bulat dan memeluk tubuhku sambil memainkan jemarinya di puting payudaraku.
“Saya juga ikutan ya Non Nia? Habis Non Nia bener-bener hot sih” permintaan Andre kuturuti tanpa menjawab, sebab jarinya yang memilin puting payudaraku semakin membuat aku berenang dalam lautan kenikmatan.
Kulirik Selly yang menarik nafas terengah-engah dan kulihat tubuhnya mulai menggelinjang merasakan kenikmatan. Kupercepat gerakanku, sambil mencoba untuk mengatur nafas, tiba-tiba sebuah benda kurasa menyentuh pantatku lalu menelusup diantara belahannya. Aku mendengar Andre melenguh, ternyata benda itu adalah penisnya yang menegang dan berusaha meyodok lubang anusku.
“Non Nia, saya nggak tahan lagi nih..” permintaan Andre kupenuhi, kubiarkan penisnya masuk ke lubang anusku.
Dengan sedikit hentakan, penis Andre menerobos masuk anusku. Kurasakan benda itu berukuran besar, memenuhi lubang anusku.
“Aaah.. lobang Non Nia masih rapet banget nih..” Andre mencoba menekan pinggulnya untuk memasukkan seluruh batang penisnya. Sambil terus kupacu tubuh Selly, Andre juga mulai memompa penisnya di lubang anusku. Tak berhenti, Andre menjelajahi bagian atas tubuhku dengan tangannya.
Kejadian ini berlangsung hampir 7 menit sebelum, Selly berteriak kencang memperoleh puncak kenikmatannya. Tak berapa lama kemudian giliranku dan Andre yang mencapai orgasme bersamaan, ditandai semburan spermanya di lubang anusku. Aku sangat lelah, tubuhku basah oleh keringat, namun aku sangat puas, puas karena dendamku terbayar dan puas atas kenikmatan yang kuperoleh tadi. Kubiarkan Selly beristirahat selama kurang lebih 5 menit, sampai akhirnya “penyiksaan” ini dimulai lagi.
Baca : Ngentot Dengan Waitress Bule
Aku duduk menjauh dari Selly, kali ini kuputuskan menjadi penonton saja. Tongkat komando kini dipegang Lia, ia kini yang memerintah semua yang ada disitu. Tejo, Lodi dan Seto mendekati tubuh Selly yang tergeletak tak berdaya. Lia memberi tanda pada Seto yang dijawab dengan anggukan kepalanya. Seto memegang pinggul Selly yang lemas itu kemudian memutar tubuhnya. Posisi Selly kini telungkup dengan memperlihatkan bulatan pantatnya yang padat berisi.
“Nah, Non Selly siap-siap ya!” Seto berujar sambil mengangkat pinggul Selly sampai ia dalam posisi menungging. Selly cuma bisa menunggu siksaan apa lagi yang akan diterimanya dengan pasrah. Meski tubuh Selly tampak lemas, ia masih saja menggairahkan. Seketika saja Selly mendesah pelan, Seto dengan nafsunya meremas bongkahan pantat Selly sambil mengelusnya.
“Hajar aja!!” perintah Lia.
Setelah mendengar perintah Lia, Seto yang sudah menunggu dari tadi langsung melesakkan penisnya yang menegang itu ke lubang vagina Selly. Wajah Selly terlihat terkejut sambil menahan sakit. Ukuran penis Seto yang besar memaksa masuk ke lubang vagina Selly yang rapat itu. Selly berteriak tiap kali Seto mendorong penisnya masuk.
“Vagina Non Selly rapet banget nih, aahh..” Seto berkata sambil mendorong penisnya lagi memasuki vagina Selly.
Setelah seluruh penis Seto masuk dalam lubang vagina Selly, seto berhenti sejenak, ia membiarkan Selly mengambil nafas sejenak. Namun Seto tidak membiarkan Selly berlama-lama, perlahan-lahan ia mulai memompa penisnya didalam vagina Selly. Gerakan Seto makin cepat, deru nafas Selly dan Seto terdengar keras dibarengi gerakan mereka yang seirama. Sambil terus memompa penisnya, Seto memainkan tangannya menjelajahi pantat dan pinggul Selly yang basah oleh keringat. Sekali lagi Lia memberi tanda, Seto mempercepat lagi gerakannya, membuat tubuh Selly bergerak kian liar. Tejo maju menghampiri Selly, ia berdiri di depan wajahnya. Tejo mengangkat tubuh Selly sampai ia dalam posisi merangkak.
“Aaah.. cukup Pak.. ah..” Selly memohon pada Tejo.
Dengan senyum mengejek Tejo memaksa Selly membuka mulutnya. Dengan nafsu yang membara ia memaksa penisnya masuk ke bibir mungil Selly.
“Ayo isep penis saya Non!! isep!!” Paksa Tejo.
Karena ketakutan, Selly dengan pasrah menerima batangan penis Tejo menembus bibirnya. Besarnya penis Tejo nampak memenuhi seluruh mulut Selly. Tak bisa kubayangkan betapa puasnya Tejo, ketika gadis SMU secantik Selly kini sedang mengulum penisnya.
Dari jauh kulihat Selly menangis, airmata jatuh ke pipinya, ia merasa terhina dan jijik. Dendamku benar-benar terbalas, Selly benar-benar menderita. Dibalik semua itu aku juga merasa kasihan padanya. Tejo mulai memompa penisnya, melakukan gerakan maju mundur dihadapan wajah Selly. Kini mulut dan vagina Selly telah dipompa dua batang penis. Keringat membasahi seluruh tubuhnya, membuat tubuh Selly terlihat berkilau seksi. Hanya Lodi saja yang belum menikmati Selly, kini ia naik keatas meja, lalu memposisikan dirinya diatas punggung Selly seolah-olah ia sedang menaiki kuda. Lodi meletakkan penisnya diatas punggung Selly, sambil kemudian ia gesekkan. Tangan lodi menjelajah kedua payudara Selly yang tergantung.
Tiga orang itu sekaligus menikmati tubuh Selly, tak bisa kubayangkan perasaan Selly saat ini. Vagina, mulut, punggung, payudara, hampir seluruh bagian tubuhnya dirangsang. Kulihat Seto berejakulasi di dalam liang vagina Selly, sperma yang melimpah keluar dari penis Seto mengalir keluar melalui liang vagina Selly, seketika itu juga Selly bergumam sembari menaikkan pinggulnya, ia berorgasme. Setelah Seto puas membasahi vagina Selly dengan spermanya, giliran Lia menggantikan posisi Seto. Dengan liar, Lia menjilati vagina Selly yang masih basah oleh sperma Seto.
Selang berapa menit kemudian Tejo berejakulasi, ia berteriak kencang memanggil nama Selly sembari memuncratkan spermanya di wajah Selly, kulihat Selly menerima semburan sperma itu di sekitar bibir dan pipinya, bahkan ia menelannya, mungkin Selly sudah pasrah dan memilih untuk menikmati kejadian ini.
Setelah Tejo, giliran Lodi berejakulasi diatas punggung Selly. Sperma lodi nampak membasahi kulit punggung Selly yang putih mulus. Andre yang dari tadi diam, bergerak menggantikan Lia yang kini merubah posisi Selly menjadi terlentang, lalu memegangi tangan Selly keatas.
Penis Andre yang ekstra besar itu menembus vagina Selly, dan dengan liar memompa tubuh Selly. Selly yang sudah sangat lelah hanya mendesah pelan sambil menikmati. Hampir 10 menit Andre memompa penisnya didalam vagina Selly sampai akhirnya gerakan Andre dipercepat, Selly berteriak, pinggulnya naik, tubuhnya nampak bergetar, ia kembali berorgasme. Tidak lama kemudian Andre berejakulasi di luar vagina Selly, ia membiarkan spermanya jatuh membasahi selangkangan Selly.
Suasana sunyi hanya terdengar desah nafas Selly yang mencoba mengatur kembali nafasnya. Tubuhnya basah oleh keringat, selangkangannya dipenuhi sperma, Selly hanya tergeletak diatas meja itu. Kubayar uang yang kujanjikan pada Tejo, Andre, Seto dan Lodi. Mereka lalu pergi meninggalkan ruangan ini dengan senyum puas.
“Nah, sekarang kapok kan lo?” bentak Lia kepada Selly.
“Makanya jangan macam-macam, kalo lo bilang-bilang kejadian ini sama siapapun, rekaman video tentang lo bakal gue sebar luas!! Terus lo bisa jadi bintang porno terbaru dan terkenal, he.. he.. he.. ” ancamku pada Selly.
“Sekarang lo bilang!! Gimana rasanya tadi?! Ayo jawab!!” bentak Lia.
“Kok diem aja?! Ayo jawab tolol!!” bentakku.
“Enak Kak..” jawab Selly ketakutan.
“Enak?! lo seneng dientot?!” bentak Lia lagi.
“Iya Kak.. enak sekali.. nikmat..” Selly menjawab.
“Lo mau lagi?!” Manda yang dari tadi diam kini bicara.
“Ma..mau Kak..” jawab Selly.
Aku, Lia dan Manda saling berpandangan sambil tersenyum. Ya, akhirnya Selly kini menjadi bagian gengku, geng gila seks yang suka sekali mencari kenikmatan, haus akan hal-hal berbau seks. Dan si cantik Selly , adik kelasku menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam petulangan seks ku selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar