Gara-Gara Mabuk
Gara-Gara Mabuk - “Tok..tok..tok..” terdengar ketukan pada pintu depanku, istriku yang duduk di sofa segera bangkit dan berjalan untuk membuka Pintu.” Eh…kamu.!…” sapa istriku ketika tahu siapa yang baru datang.“Pap…Rian..” Istriku memberitahuku.“ Ohhh.. suruh masuk!..” jawabku, tidak berapa lama kemudian Rian masuk dan menyalamiku.
Sementara istriku memanggil ketiga anakku dan memberitahukan mereka tentang kedatangan Rian. 2 anakku berhamburan memeluk Rian, hanya anakku yang pertama yang tidak begitu antusias dengan kedatangannya, keluarga kami memang sangat akrab dengannya.
Dia merupakan salah seorang mantan stafku saat aku bekerja di kota C ,sekarang kami sudah Pindah di kota B yang jaraknya 6 jam perjalanan dari kota C, dan baru kali ini kami berjumpa sejak terakhir kali Rian mengunjungi kami sekitar 8 bulan lalu.Saat malam mulai tiba, aku dan istriku mengajaknya makan di luar, ketiga anakku ditinggal di rumah bersama kedua pembantuku.
kami berangkat menuju sebuah restoran seafood yang paling terkenal dikotaku dengan suasana pinggir pantai yang nyaman, selesai makan kami bertiga ngobrol tentang masa lalu, terkadang kami bercerita tentang kejadian-kejadian konyol yang kami alami saat masih sekantor, perbedaan antara pimpinan dan bawahan tidak terlihat antara kami, yang ada seperti sahabat lama yang baru berjumpa,
Waktu menunjukan jam 9 malam ketika aku dan istriku mengajaknya minum di LCC, sebuah tempat hiburan malam yang letaknya di lantai dasar Hotel BS, tempatnya tidak terlalu ramai namun suasananya cukup nyaman untuk menjadi pilihan bersantai dan hiburan..aku dan istriku memang sering ke LCC, selain suasananya nyaman, lampu yang redup membuat kami merasa aman karena tidak mudah orang mengenali kami saat berada disitu.
Suara music dari Band yang membawakan lagu lagu TOP Courty menggema di setiap sudut ruangan. jack daniel dan coca cola menemani kami menikmati suasana Pub yang cukup gelap dan udara yang terasa dingin, waiters menuangkan jack daniels campur Cola ke gelas yang telah disiapkan lalu mempersilahkan kami untuk minum. sekali tenggak semua minuman di gelas habis kami minum.. sehingga istriku berinisiatif untuk menuangkan kembali minuman ke dalam gelas. demikianlah kami menikmati suasana malam Sabtu sehingga tanpa kami sadari sudah dua botol jack Daniels kami habiskan bertiga dan kami benar-benar mabuk
Baca : Keperawanan Anak SMP
Jam 11 malam Band digantikan oleh DJ, suara house music mengiringi liukan sexy Dancer diatas panggung, para pengunjung mulai turun ke Dance Floor, istriku berbisik
“ turun yuk!…” kata istriku sambil menarik tanganku,
“ Boleh…Rian kita ajak juga ya!…” jawabku, dan kami pun turun ke dance floor.
Pengaruh alkohol membuat istriku agak kehilangan kontrol, dia mulai melakukan tarian erotis mengikuti dancer diatas panggung dengan menjadikan badan Rian sebagai sandaran, sementara Rian tampak canggung mengimbangi tarian istriku. Hal ini memang biasa dilakukan istriku saat mabuk berat, Sementara aku berjoget ringan. Sekitar jam 12 muncul keinginanku untuk menunaikan hajat yang tidak bisa kutunda. aku berpamitan kepada istriku dengan berbisik
“… aku ketoilet sebentar…” kataku
”..ok..” jawab istriku singkat dan akhirnya aku berangkat ke toilet.
Cukup lama aku berada di toilet, memang sudah menjadi kebiasaanku, kadang aku memainkan Games di HPku saat buang hajat sehingga tak kurang dari setengah jam, aku baru keluar dan kembali ke Pub. Di Dance Floor, Rian dan Istriku tidak kutemukan, akupun menuju ke Tableku, tetapi disanapun kosong sehingga aku menyapu pandangan ke segala arah.
suasana yang cukup gelap menyulitkanku untuk menemukan mereka berdua. akupun memutuskan untuk berkeliling Sampai akhirnya mata tertuju kepada seorang wanita yang dipeluk dari belakang oleh seorang pria di pojok yg lebih gelap dari area lainnya, tetapi pakaian putih yang dikenakan istriku bercahaya terkena pantulan lampu Disco, aku dapat memastikan kalau itu memang istriku, dan sang pria tiada lain adalah Rian.
Perasaan curiga dan cemburu mulai hinggap, bagiku tidak masuk akal mereka tinggalkan meja saat aku tidak ada, rasa penasaran membuatku mendekati mereka secara perlahan, dan menyelinap ke table yang lebih dekat supaya dapat mendengar pembicaraan serta mengawasi gerak gerik mereka, saat kuawasi mereka, tiba-tiba kulihat Istriku berbalik dan mencium mulut Rian dengan bernafsu, darahku terkesiap… apalagi ketika tangan kanan istriku mulai turun ke selangkangan Rian dan meremasnya dari luar celana.
Tonjolan di selangkangan Rian memang tidak kelihatan jelas, tetapi raut muka rian jelas memperlihatkan birahi saat tangan istriku memberikan remasan-remasan halus. sementara Rian dengan ragu mencoba menyusupkan tangan kanannya ke balik baju istriku dan berusaha masuk melalui sela-sela Bra lalu mulai meremas buah dada istriku, walau dalam remang tetapi jarak yang dekat cukup memberikan penglihatan yang jelas akan gerak-gerik mereka, setelah beberapa lama perlahan-lahan kutinggalkan mereka dan kembali ke Tableku. Akhirnya Mereka bergabung kembali denganku
”…habis ngajak Rian Joget…, Gak apa apa kan?..” kilah istriku saat kutanya darimana,
“..ohhh” jawabku berpura-pura tidak tahu, dan aku pun berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaan curiga
” …Kita semua mabuk…. Daripada pulang berbahaya,… bagaimana kalau kita nginap di sini saja?…” usul istriku…
“ …Terus Rian…gimana?…” tanyaku.
“ …ya buka aja dua,. tapi yang Conect.. biar kita lanjutkan minum,…” istriku meneruskan, akhirnya karena aku sendiripun sudah mabuk berat, aku setuju dengan usul istriku. Kejadian di Pub yang kulihat antara Rian dan istriku mulai terhapus oleh pengaruh alkohol dikepalaku, akhirnya kamipun Check in di dua kamar yang dihubungkan oleh connecting door.
Rian tidak segera ke kamarnya, melainkan bergabung denganku melanjutkan minum di sofa yang ada di kamarku, suasananya sudah sangat berbeda dengan saat kedatangannya sore tadi, Rian sudah mulai berani mengucapkan bahasa jorok, bercerita tentang hubungan seks antara dia dan pacarnya secara detail kepadaku, dan anehnya akupun tidak merasa terganggu dengan perubahan ini, aku malah tertawa dan ikut bercerita tentang permainan seks kami, sementara istriku hanya menggigit bibirya menahan birahi.
Entah jam berapa saat aku tertidur, namun jam tanganku menunjukan pukul 02:35 dinihari saat aku terbangun kembali di sofa tempat kami minum, istriku tidak lagi ada di sebelahku. kupejamkan mataku mencoba menguasai diri, pengaruh alkohol masih sangat kuat padaku, aku berdiri sempoyongan menuju ke tempat tidur hendak menyusul istriku. Tapi aku tersadar bahwa ternyata istriku tidak ada disitu, aku sama sekali tidak bisa berpikir yang ada di otakku mungkin istriku sedang mengobrol dengan Rian.
Akupun mendatangi kamar Rian lewat Conecting door, tapi langkahku terhenti ketika sayup sayup kudengar erangan seorang lelaki
“…Ohhhh….Ennakk…, terus sayang….Ohhh…” suara itu jelas suara Rian dari kamar sebelah.
aku semakin penasaran, kubuka pintu yang tak terkunci perlahan sampai aku bias melihat dengan jelas… dan terpampanglan didepanku satu pemandangan yang sangat mengejutkan, disela sela erangan Rian tampak istriku menggunakan kedua tangannya sebagai penopang tubuh mengangkang di atas kepala Rian dalam posisi 69, kepala istriku naik turun mengoral kontol Rian, suara Decak Lidah yang beradu dengan kontol bercampur erangan Rian yang menikmati oral mulut istriku yang aku tahu sangat mahir melakukannya.
Mungkin mereka telah menghabiskan seluruh minuman yang ada, karena kedua sejoli itu jelas mabuk parah. ini terbukti dari raut wajah keduannya serta ketidak pedulian mereka akan kehadiranku mengintip melalui pintu yang terbuka sejengkal. Pakaian mereka berserakan dilantai… tinggal CD hitam yang masih dikenakan istriku… sedangkan Rian sdh telanjang bulat dengan kontol besar dan panjang yang tegang, Aku tertegun melihat pemandangan itu, diam diam kuambil Handphone milikku dan mulai merekam adegan tersebut .
”…Sedot sayang….Ohhh…” Rian melenguh. Istriku terus mengemut kontol sementara Rian menyingkapkan celana dalam istriku ke samping dan memasukan jari telunjuk dan jari tengah ke lobang vagina istriku terkadang tangan kirinya meraih Tetek istriku dan meremasnya dengan penuh nafsu, sesekali Istriku melepaskan kontol dari mulutnya dan merintih menikmati kocokan jari Rian di vaginanya dengan wajah tengadah dan mulut terbuka
“….ohhh ayo ian… puaskan aku …” guman istriku . Tampak keduanya sangat bernapsu, lalu Rian menarik celana dalam istriku dengan kedua tangannya dan memelorotkannya sehingga tidak ada lagi kain yang menutupi badan istriku. birahiku mulai bangkit, kubuka celanaku sehingga kontolku yang tak kalah besar dengan punya Rian langsung melonjak keluar dalam keadaan tegang, perlahan tangan kiriku mengocok kontolku dengan tetap merekam adegan mereka berdua.
Tak kuat menahan rangsangan, istriku melepaskan kontol dari mulutnya dan berputar searah kepala Rian, kemudian Rian menarik kedua tangan istriku serta memeluknya dengan posisi duduk di atas paha, istriku mengangkat pantat dan meraih kontol Rian serta mengarahkannya ke lubang vaginanya selanjutnya istriku menurunkan pantatnya sehingga kontol Rian amblas seluruhnya ke dalam memek istriku.
perlahan istriku bergerak naik turun dan maju mundur sehingga kontol Rian tampak keluar masuk kedalam memek istriku, sesekali istriku melakukan gerakan memutar membuat Rian gelagapan menahan nikmat di kontolnya, sementara istrikupun merasakan kenikmatan yang tiada tara akibat sodokan kontol yang besar dan panjang sambil mengerang tak karuan
“ohhh…ohhh…ohhh…sodok terus…mmhhh…” ….”enaakk…mmmh..”
“ …aduh memekku…mmh… gila….”….”ohh…” ….
“…ohh yang dalem…psst…mmmh…” Klitorisnya bergesekan dengan bulu bulu halus yang tumbuh diatas pangkal kontol Rian sehingga menambah kenikmatan yang luar biasa
Rian menyambut gerakan pantat istriku dengan mengikuti goyangan istriku, Kedua tangan Rian meremas belahan pantat istriku, sedang mulutnya menghisap buah dada istriku bergantian….
“mmmhhh…. Goyang Sayang…”….
“ rasakan keperkasaan Kontolku….” Guman Rian di telinga istriku membuat istriku semakin bernafsu dan menambah kecepatan goyangannya, Kadang sambil berbisik Rian melumat telinga istriku yang membuatnya menggelinjang keenakan.
Hal ini berlangsung beberapa lama sampai akhirnya tiba-tiba tubuh istriku mengejang, kedua tangannya menjambak rambut Rian dan kedua buah dadanya dibusungkan. Dengan gigi hampir terkatup istriku menjerit panjang… ” ….Ohhhh….A..ku… Ke….lu..a…a..a..a…r….” kemudian tubuh istriku pun rubuh seperti kain tertiup angin di sebelah Rian.
Sebenarnya aku sudah sangat terangsang, tetapi sensasi yang kudapatkan ketika melihat istriku di setubuhi Rian, membuatku mengurungkan niat untuk menghampiri mereka, mataku tak berkedip melihat adegan demi adegan.,Rian tidak mau lama-lama membiarkan istriku beristirahat, diraihnya kembali pinggang istriku dan dibaliknya, lalu diangkat sehingga posisi tubuh istriku menjadi nungging. Dengan kedua lutut bertumpu pada kasur, rian mengarahkan kontolnya ke vagina istriku
“…aughhh..” istriku menjerit pelan ketika Kontol Rian kembali memasuki vaginanya
Rian menyodok vagina istriku dari belakang dengan gerakan maju mundur.
“..Plok..plok…plok…” suara beradunya paha dan pantat menambah panas suasana malam, terkadang Rian membungkuk dan meraih buah dada istriku, lalu di remasnya sambil membenamkan kontolnya sedalam-dalamnya ke vagina istriku. birahi istriku mulai bangkit kembali, tangan kirinya di julurkan ke belakang dan meremas buah pelir Rian, aku semakin tak tahan akhirnya kuputuskan untuk menghampiri mereka setelah sebelumnya meletakkan HP ku dalam gelas dan mengarahkan kameranya ke tempat adegan berlangsung.
Rian dan istriku terkesima melihat kehadiranku, Rian menghentikan gerakannya dalam keadaan kontol masih dalam vagina istriku, sementara wajah istriku pucat tak ada sepatah katapun dari keduanya, tetapi aku tak memberikan kesempatan sedikitpun, kujambak rambut istriku dan kubenamkan kontolku ke mulutnya..
“..isep!…” perintahku. Akhirnya istriku mengoral kontolku dengan sesekali memandangku dengan ketakutan. rian tampak kebingungan tetapi perlahan lahan kembali melakukan gerakan maju mundur menyodok vagina istriku, tapi gerakannya tidak seberingas tadi saat aku belum bergabung.
Aku yakin dalam hati Rian dan Istriku berkecamuk berbagai pikiran, istriku berkali kali mengeluarkan kontolku dari mulutnya dan berkata lirih
“…maafin aku ya…” tapi aku langsung menyodorkan kembali kontolku ke mulutnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun… sampai akhirnya rian mengalami orgasme dengan melolong…”…Ohhhhh….” Tampak pantatnya menekan kuat sehingga kontolnya amblas kedalam vagina istriku dengan menyemprotkan sperma di dalamnya
Setelah rian mendapatkan orgasmenya, Istriku mengambil alih posisi, dia naik ke atasku dan mulai mengocok penisku dengan vaginanya dalam posisi duduk, tampaknya istriku ingin memberikan kepuasan kepadaku. Gerakannya yang binal dan penuh nafsu membuatku merasakan kenikmatan yang belum pernah didapatkan sebelumnya, Sementara kulirik Rian termenung dengan wajah ketakutan, akhirnya istriku mendapatkan orgasme keduanya bersamaan dengan semprotan spermaku di vaginanya yang menjadi semprotan kedua malam ini
Jam delapan pagi kami semua telah terbangun, Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Rian… tapi istriku berulang kali meminta maaf padaku, padahal aku sudah menjawab kalau aku memaafkannya… sampai akhirnya suasana mencair setelah aku bicara kepada mereka berdua bahwa aku tidak mempermasalahkan kejadian semalam..
Para pembaca sekalian kisah diatas benar-benar terjadi, tetapi dengan alasan privacy saya sengaja memodifikasi jalan cerita, nama pelaku dan kota saat ini aku dan istriku terkadang masih melakukan seks threesome dengan Rian. terkadang Rian membawa teman wanitanya untuk bergabung bersama kami, keadaan itu berlanjut sampai sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar